free hit counter script

Tersingkir dari Liga Champions, Roma Pecat Sang Pelatih

Soccer Bet88 Terpercaya

Soccer bet88 ini merupakan sebuah situs judi bola yang sangat banyak peminatnya dan sudah menjadi populer dikalangan pemain indonesia karena situs kami ini akan selalu menghadirkan hal hal yang sangat berguan sekali bagi para pemain beberapa hal seputar bola yang akan kami berikan ini yaitu berita bola dan jadwal bola serta prediksi bola yang sangat akurat yang sudah sangat dipercaya akan sangat berguna untuk mendapatkan keuntungan yang besar

AS Roma kini tak lagi dibesut Eusebio Di Francesco. Sang pelatih baru saja dibebastugaskan alias dipecat. Keputusan ini mengemuka tak lama setelah mereka tersisih dari babak 16 besar Liga Champions Eropa. Meski menang di leg pertama dengan skor 2-1, Serigala Roma justru takluk di leg kedua di kandang FC Porto yang membuat mereka kalah agregat dan gagal lolos ke babak perempat final.

Pemecatan Eusebio Di Francesco ini pertama kali mengemuka di laman resmi klub asal kota Roma itu. Sebagaimana dikatakan Bandar Bola Terpercaya klub, James Pallotta, keputusan tersebut diambil karena lebih menaruh pertimbangan pada kepentingan klub ketimbang kepentingan pribadi. Pihak klub pun tak lupa mendoakan untuk perjalanan karier pelatih asal Italia itu selanjutnya.

“Saya berterima kasih kepada Eusebio atas kerja keras dan komitmennya. Sejak dia kembali ke klub, Eusebio selalu bekerja profesional dan menaruh kepentingan klub di atas kepentingan pribadi. Kami mendoakan yang terbaik untuknya,” beber James Pallotta.

Selain tersingkir dari Liga Champions Eropa, keputusan tersebut juga dipicu oleh hasil buruk di pentas domestik dalam satu pekan terakhir. Sebagaimana diketahui Roam juga takluk dari Lazio di pertandingan Serie A. Giallorossi takluk dari Lazio dengan skor telak 0-3. Sementara itu Pallotta masih terus mempermasalahkan tersingkirnya timya dari pentas Liga Champions Eropa. Alih-alih menyalahkan pelatih berusia 49 tahun, Pallotta justru mempermasalahkan keputusan wasit terutama dalam penggunaan teknologi VAR.

Pallotta bahkan merasa dirugikan dengan teknologi tersebut. “Pada musim lalu (Liga Champions 2017-2018) kami meminta VAR untuk digunakan di Liga Champions karena kami sangat kacau di semifinal tahun lalu tersebut. Lalu pada malam ini, kami sudah ada VAR dan tetap saja kami dirampok (dirugikan),” beber Palotta.

Ia pun mengangkat contoh bagaimana kekeliruan di pertandingan saat itu yakni pada pelanggaran terhadap Patrik Schick. Ia meyayangkan wasit yang tak memberikan hadiah penalti atas pelanggaran tersebut. “Patrik Schick sangat jelas dilanggar di dalam kotak penalti (Porto), VAR sudah memperlihatkannya. Akan tetapinya nyatanya itu tak diberikan (hadiah penalti untuk Roma). Saya sudah mulai muak dengan kompetisi ini.

Kami berharap dengan memberikan semua hal hal seputar bola ini akan sangat membantu sekali bagi para pemain untuk memenangkan semua permainan yang akan kami berikan

Berita Bola, Jadwal dan Prediksi Bola Terbaru © 2017 Agen Sbobet Resmi